Friday, November 20, 2009

Kissing the Frog

Mungkin sebagian besar dari kita pernah mendengar dongeng tentang Pangeran Katak. Di dalam cerita itu, sang pangeran mendapat sebuah kutukan menjadi seekor katak. Kutukan itu baru akan berakhir dan ia akan kembali menjelma menjadi seorang pangeran bilamana si katak mendapat ciuman dari seorang puteri.

Pernah mencium katak?
Aku belum...membayangkannya saja sudah membuatku begidik, aku membayangkan permukaan yang dingin dan berlendir. Tapi kali ini aku ingin mengajak para pembaca blog-ku untuk mencium katak, bukan secara harafiah tentunya hehehe...

Begini...umpamakan kamu dikelilingi oleh orang-orang yang jiwa/hatinya terluka. Bisa jadi orang itu adalah orang yang merasa rendah diri, orang yang terus menerus menyalahkan dirinya atas sesuatu, atau bisa juga orang yang merasa tersisih/keberadaannya tidak diinginkan oleh lingkungan sekitarnya. Bayangkan seseorang itu sebagai "katak".

Sebenarnya rasa rendah diri, tersisih, tertolak, atau merasa bersalah adalah suatu frame atau gambaran yang salah yang diciptakan oleh orang-orang yang berada di kehidupan "si katak".
Seseorang yang rendah diri biasanya berawal dari hinaan demi hinaan yang dia terima, yang kemudian terpatri dalam hatinya, dan parahnya lagi dia mempercayai hinaan itu. Misalnya, si A terus menerus dihina bodoh, akhirnya dia percaya kalau dia itu bodoh. Padahal seharusnya dia mendapatkan motivasi untuk belajar dan keluar dari "zona kebodohannya".

Sebuah pribadi adalah layaknya sebuah benih tanaman. Jika benih mendapat asupan zat gizi yang baik dari tanah, mendapat hangatnya sinar matahari, maka benih tersebut akan tumbuh dan pada saatnya mekar. Tapi jika benih itu berada di dalam tanah yang terlapisi salju, maka dia tidak dapat berkembang. Sama seperti itu, jika suatu pribadi berada di dalam suatu kondisi yang membuat dia merasa tertekan, maka pribadi itu tidak akan berkembang.

Peranmu adalah sebagai "sang puteri yang mencium katak sehingga katak menjelma menjadi sang pangeran". Menerima dan memberi kasihmu kepada orang-orang itu sehingga mereka dapat keluar dari zona mereka dan merespon kasih yang mereka terima. Bukan pekerjaan yang mudah memang, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Gbu :)

0 comments:

Post a Comment