Wednesday, December 23, 2009

Budaya Mulut Sampah

"Yo'opo kabare, rek?"
"J****k, dah lama yo awak dewe ga pethuk..."
"Iyo, ngg****i, awakmu bedho yo saiki."

Sudah bisa ditebak kalau percakapan di atas adalah percakapan antara 2 orang yang berasal dari Surabaya dan sekitarnya (Malang, Gresik, dan Sidoarjo). Di kota-kota inilah, ungkapan makian menjadi ciri khas yang begitu membumi di kalangan usia remaja sampai dengan usia dewasa, tak peduli itu laki-laki atau wanita. Ungkapan makian itu merupakan ekspresi kedekatan / keakraban di antara orang-orang yang terlibat dalam suatu percakapan.

Sebagai orang yang lahir dan besar di kota pahlawan, aku sudah sangat biasa mendengar caci maki atau oleh arek Suroboyo sendiri disebut "misoh". Memang bagi orang yang tidak biasa mendengarkan hal itu, terkesan sekali kalau orang-orang Surabaya adalah orang-orang yang sangat kasar. Apalagi kalau yang mendengarkan itu adalah orang dari Jawa Tengah yang terkenal halus tutur kata dan penyampaiannya. Bisa jadi orang yang tidak biasa mendengar atau mengerti budaya kosakata kebun binatang di kota bonek Bajoel Ijo, menjadi sakit hati. Padahal kata-kata itu terucap begitu saja tanpa maksud untuk menghina atau menyakiti perasaan orang lain. Rasanya ada yang kurang kalau dalam suatu percakapan informal antar teman tanpa dibumbui kata makian.

Pernah suatu ketika aku pergi ke Jakarta dan sedikit tersesat. Putar-putar di jalan-jalan tikus ibukota untuk menemukan lokasi yang saya tuju. Senang sekali rasanya sewaktu saya mendengar kata makian di sana. Begitu familiar. Jadi lebih PD untuk bertanya-tanya mengenai arah yang harus saya tempuh dan merekapun juga lebih terbuka dalam menyampaikan informasi. Senang rasanya bertemu orang yang berasal dari daerah yang sama, serasa di rumah sendiri hehehehe

Tapi tentu saja ungkapan makian juga dipakai untuk mengungkapkan kemarahan. Untuk membedakannya cukup gampang, lihat saja ekspresi si pengucap. Arek Suroboyo sangat ekspresif kok dalam mengungkapkan emosi hehehehe pasti langsung kelihatan kok bedanya antara makian yang diucapkan karena amarah dan makian yang diucapkan dalam konteks keakraban. Contoh hidupnya, lihat saja aku!

Wednesday, December 16, 2009

Tentang Sumpit

Alat makan yang satu ini berasal dari Asia Timur, khususnya dataran China kuno (Dinasti Shang: 1766-1122 SM). Bukti penemuan menunjukkan sepasang sumpit ditemukan di reruntuhan makam Yin di daerah Houjiazhuang. Perkiraan sumpit itu buatan tahun 1200 SM.

Dahulu sumpit umumnya terbuat dari bambu (sesuai dengan arti kata asal dalam bahasa mandarin). Di kalangan kerajaan menggunakan sumpit yang terbuat dari gading karena sangat mahal harganya. Tapi pada zaman itu dipakai pula sumpit perak untuk mendeteksi racun dalam makanan (sumpit perak akan berubah warna bila ada racun dalam makanan).

Penggunaan kata "chopstick" dalam bahasa Inggris berasal dari Chinese Pidgin English di mana "chop chop" berarti cepat.

Sekarang sudah menjadi alat makan universal selain sendok dan garpu. Bentuknya seperti tusuk gigi ukuran raksasa, hanya saja ujungnya tidak meruncing. Untuk lebih mempermanis penampilannya yang sederhana ini, tersedia beraneka macam corak dan warna serta model.

Walaupun bentuknya lebih sederhana jika dibandingkan dengan sendok ataupun garpu, bukan berarti pemakaiannya semudah yang aku pikirkan. Aku paling bete kalau disuruh makan dengan menggunakan sumpit. Suer, ga bisa!

Sebenarnya sudah menjadi tuntutan seorang yang sangat doyan makan mie untuk bisa menggunakan sumpit, apalagi aku juga berprofesi sebagai sekretaris yang notabene bekerja di sebuah perusahaan yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan Jepang, China, dan Thailand...kemungkinan untuk menjamu tamu-tamu asing dengan menu oriental semakin terbuka lebar.

Memalukan memang...sudah diajari berulang-ulang, hasilnya tetap sama saja. Kagok banget kalau harus menggunakan sumpit. Putus asa rasanya. Siapa sih yang menciptakan sumpit? Mau makan saja kok dipersulit? hehehehe excuse.com

Akhirnya setiap kali makan di restoran oriental, aku harus selalu meminta sendok dan garpu kepada pelayan restoran. Sedangkan setiap kali traveling ke negara Asia, sendok dan garpu adalah perangkat makan yang wajib aku bawa serta. Bisa mati kutu kalau tidak ada sendok dan garpu!

Make Me Sweat

Pfftt...
I know for most people, especially for women my wish is really strange. I want to sweat...yeah, SWEAT!

I don't remember when if I ever sweat in my life. People say that maybe I don't have enough exercise or activities to make me sweat. Oh they definetely don't know me if they say that. I'm a gymnastic atlet, for sure I exercise a lot and in my daily life, I don't like to do nothing.

Most of my female friends and collegues are envy me for I can't sweat. They said it's good because I don't need to put powder on my face over and over again hahahaha silly!

Another reason they envy me because I never have problem with odour. I made an experiment once myself. I wore the same clothes for the whole week...and the result was my clothes smell exactly the same. So, if sometimes I went to the department store and met some sales girls who offered me some deodorant, I could only smile. I don't need any deodorant.

I just returned from my trip to Jakarta to meet some of my friends there. On the second day of my trip there, my friends took me to Ancol Beach. We're walking around the beach the whole day long. I carried a heavy backpack on my back while walking. All my friends were sweating so badly which cause their T-shirt became wet but I didn't even have a tiny drop of sweat and my friends became amazed.

One of sweat functions is to cool down one's body when someone is on high temperature area or after having such activities. They don't know how it feel for not sweating. It feels like burnt inside, like having flame inside your body. It's so uncomfortable.

I've met doctor to consult about my problem. He found nothing wrong with my body metabolism so he suggested me to consume as much water as I could so body wasted liquid could "thrown away" from urine instead of sweat.

So tell me, is it my luck or my weakness of being someone who can't sweat?

Friday, December 11, 2009

Damn, I miss you!


Here I am
Away from you
Facing the world of beauty
Seeing different faces
Dwelling in routine activities
Trying to drawn myself
But still these beauty of natures can't replace you
But still none can't take your place
But still my thoughts are with you all over again
Hollow is the way I feel
Wish to be with you
Can't fight this feeling any longer
Loose my pride
Loose my logical thoughts
Just want to be in the warmth of your embrace
Nothing else matter
You...
Yes, you're all the matters
Damn, I miss you so!

Thursday, December 10, 2009

Stop Kekerasan Pada Anak!


Bertepatan dengan hari H.A.M. pada hari ini (1o Desember) sebuah stasiun TV menayangkan sebuah cuplikan berita mengenai kematian seorang bayi berusia 4 bulan dikarenakan dibanting oleh ayah kandungnya ke lantai dan dinding hanya karena dia tidak berhenti menangis. Sungguh hatiku sedih sekali menyaksikan berita itu. Mengingatkanku pada kisah legendari Ari Anggara. Apa karena seorang anak tidak bertindak sesuai yang diinginkan orang dewasa, membuat orang dewasa berhak "mendidik" dengan kekerasan yang berujung kematian? Perlu diingat bahwa seorang anak adalah titipan Tuhan, setiap orang tua bertanggung jawab penuh.

Sering kali hak anak-anak terabaikan oleh sikap superior orang-orang dewasa yang berada di sekitar mereka, dan percaya atau tidak, kekerasan pada anak-anak justru banyak dilakukan oleh orang-orang terdekat mereka. Pada saat seharusnya mereka menerima limpahan kasih sayang, justru mereka menerima pukulan, hujatan, makian, bahkan kekerasan seksual...oh Tuhanku...hanya karena orang tua mereka mengalami masalah, entah itu perceraian, pekerjaan, finansial, dll. Betapa berat beban yang mereka harus tanggung. Betapa terlukanya hati mereka.

Lalu ada kisah anak-anak yang berada di daerah konflik. Terpaksa memanggul senjata, terpaksa menepis ketakutan, terpaksa menahan tangis, terpaksa menjadi tegar. Bayang-bayang kengerian dan kematian selalu di depan mata.

Belum lagi kisah-kisah mayat bayi yang ditemukan di dalam kardus atau tas plastik. Kenapa anak yang harus menjadi korban untuk kesalahan yang dibuat oleh orang tua mereka? Aku sungguh tidak habis mengerti kadar keegoisan orang dewasa.

Ada tempat yang suka aku kunjungi. Di tempat itu ada banyak bayi-bayi yang berhasil di"selamat"kan. Bayi-bayi itu adalah bayi-bayi buangan, tidak diinginkan oleh orang tua mereka, kebanyakan adalah hasil hubungan gelap dan direncanakan untuk diaborsi. Aku suka merengkuh mereka dalam pelukanku, aku ingin mengatakan pada mereka, bahwa meskipun orang tua kandung mereka tidak menginginkan mereka, masih ada orang-orang yang mau menerima mereka dengan penuh kasih. Aku mengasihi mereka dan aku ingin mereka merasakan kalau aku menerima dan mengasihi mereka. Tanganku mungkin tidak cukup panjang untuk merengkuh mereka semua, tapi aku melakukan apa yang aku mampu dengan keterbatasanku.

Anak-anak begitu polos, lugu, dan tidak bersalah. Berilah cinta, bukan kekerasan, apalagi kematian. Mereka SANGAT berhak untuk menikmati dan menjalani hidup yang Tuhan beri. Biarlah dunia kanak-kanak mereka berisi keceriaan dan kebahagiaan, bukan ketakutan dan tangisan.

Wednesday, December 9, 2009

Teman Tapi Mesra


"Cukuplah saja berteman denganku
Janganlah kau meminta lebih
Ku tak mungkin mencintaimu
Kita berteman saja
Teman tapi mesra"

Aku mempunyai seorang TTM. Kalau kami berjalan berdua, setiap orang yang belum mengenal kami, pasti mengira kalau kami sepasang kekasih atau suami istri. Kami pertama kali bertemu sewaktu kami di bangku SMP kelas 3. Waktu itu dia adalah siswa baru. Tidak ada yang istimewa sama sekali dari penampilannya atau pembawaannya. Dia didudukkan di bangku belakangku. Semenjak itu kami menjadi teman baik.

Tidak ada rahasia di antara kami. Kami saling melengkapi walaupun kepribadian kami jauh berbeda. Dia adalah seorang yang pemalu, sedangkan aku sering kali malu-maluin hahahaha...

Begitu melangkah ke bangku SMU, kami terpisah karena kami memilih sekolah favorit kami masing-masing. Tapi kami rutin berkomunikasi via telepon, tidak tanggung-tanggung...sekali telepon bisa sampe 2-3 jam! Aku sendiri sampai bingung, apa aja ya yang kami bicarakan pada saat itu sampai mulut berbusa (mengherankan, mengingat dia termasuk orang yang agak pendiam). Padahal kami juga rutin saling mengirim surat dan kartu ucapan (kami baru mengenal internet semasa di bangku kuliah). Benar-benar seperti 2 orang yang sedang dimabuk cinta, bahkan ibuku sendiri sampai sangat percaya dia adalah kekasihku hehehehe

Kami tidak sungkan untuk berpelukan bilamana salah satu dari kami mengalami sesuatu yang membebani pikiran. Itu adalah salah satu ungkapan kami, pada saat kami tidak tahu harus berkata apa...hanya ingin menenangkan dan menyiratkan kalau kami ada dan mendukung. Dia adalah satu-satunya laki-laki yang pernah sekali kuijinkan untuk menciumku tanpa adanya ikatan emosional romantis.

Jujur, kami pernah saling tertarik satu sama lain...mungkin karena kecocokan dan kenyamanan kami dalam menjalin komunikasi. Kami pernah mempergumulkan hal ini dengan sangat. Sungguh sebuah momen pengambilan keputusan yang berat. Kami akhirnya sampai di suatu titik...kami jauh lebih takut kehilangan seorang sahabat daripada kehilangan salah satu dari kami sebagai seorang kekasih, walau pada saat itu ketertarikan di antara kami begitu kuat. Bila kami adalah sepasang kekasih, ada kemungkinan suatu hal mengakibatkan hubungan kami berakhir...dan kami tidak menginginkan hal itu sama sekali. Memang kelihatannya alasan ini tidak masuk di nalar, tapi itulah yang sebenarnya.

Sekarang, dia sudah menikah. Aku sangat beruntung karena istrinya bisa menerima dan mengerti persahabatan kami. Aku tetap mendapat perlakuan istimewa darinya sebagai seorang sahabat...kami tetap bisa jalan berdua, kami mempunyai akun email khusus untuk komunikasi kami. Tapi tentu saja, sekarang ada batasan di antara kami karena kami harus menjaga perasaan pasangan (semua yang kami lakukan harus atas sepengetahuan dan seijin pasangan, kami harus menjaga kepercayaan yang sudah diberikan kepada kami - ini adalah komitmen kami)....dan ya, sekarang dia tidak kuperbolehkan untuk menciumku lagi hahahaha...

Hari Anti Korupsi 9 Desember

9 Desember...semenjak tahun 2003 PBB menetapkan hari ini diperingati sebagai Hari Anti Korupsi. Tahun ini peringatan hari Anti Korupsi di Indonesia diramekan dengan berbagai macam demo yang serentak dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Sebut saja Jakarta, yang dipusatkan di Bundaran HI...lalu Surabaya yang dipusatkan di Gedung Grahadi dan dipimpin langsung oleh Cak Karwo (Gubernur Jatim).

Setiap stasiun TV sejak pagi tadi sudah menayangkan liputan dan wawancara khusus yang berhubungan dengan Hari Anti Korupsi. Seakan-akan semua sedang berlomba-lomba untuk memberikan opini dan liputan istimewa, apalagi akhir-akhir ini kasus korupsi Bank Centuri sedang menjadi hot news...kalau aku boleh pinjam istilah dari salah satu anggota keluargaku...kasus Bibit-Candra-Anggodo-Antasari adalah sinetron paling seru yang pernah ditayangkan hehehehe ^_^

Emh...aku mempunyai pemikiran sendiri dalam mengisi Hari Anti Korupsi dan seyogyanya tidak hanya dilakukan pada hari ini saja sehingga menjadi suatu habit. Pertama, mengucap syukur untuk setiap sen yang Anda hasilkan dari pekerjaan Anda. Kedua, mencukupkan diri dengan setiap sen yang Anda hasilkan. Memang setiap menengadahkan kepala akan melihat dunia yang gemerlapan yang memprovokasi untuk direngkuh, tapi tentu saja itu tidak akan berkesudahan. Pada dasarnya manusia tidak pernah puas, maka belajarlah mencukupkan diri. Rem hasrat untuk memiliki lebih dan lebih. Adalah tidak salah menjadi seseorang yang berambisi untuk memiliki keuangan yang berlimpah, tapi bilamana ambisi itu kemudian diraih dengan menghalalkan segala cara, maka itu adalah salah.

Korupsi tidak melulu soal harta. Waktu adalah sesuatu yang sering dikorupsi. Budaya jam karet di Indonesia sudah mengakar kokoh. Adalah hal biasa bila pelaksanaan suatu acara terpaksa diundur karena jumlah peserta yang hadir belum mencukupi. Hal yang sangat aku sayangkan. Aku bersyukur karena orang tuaku sangat disiplin mendidik anak-anak mereka untuk selalu tepat waktu. Lebih baik menunggu daripada membiarkan orang lain menunggu.

Selamat Hari Anti Korupsi!

Tuesday, December 8, 2009

Selamat Datang Natal

Mendengar kata Natal saja sudah membuatku tersenyum :)
Warna merah hijau mendominasi. Di mana-mana berkumandang lagu-lagu Natal yang ceria. Seakan bulan Desember adalah bulan yang penuh keceriaan dan suka cita.

Ini adalah salah satu momen favoritku. Duduk bersama keluarga besar berdoa dan membaca Alkitab bersama yang selalu dilakukan tepat tengah malam, lalu dilanjutkan dengan pelukan dan ciuman selamat Natal dan makan bersama....momen yang selalu kutunggu sewaktu aku kecil karena pada saat Natal dan Tahun Baru aku diperbolehkan begadang hehehehe

Pada saat sudah dewasa seperti sekarang, terlepas dari makna Natal sejati, momen ini tetap aku tunggu karena pada saat inilah biasanya seluruh keluarga besar berkumpul, berbagi cerita, berbagi tawa...hangat sekali rasanya.

Hampir setahun penuh, seluruh keluarga tercerai berai, tenggelam dalam kesibukan masing-masing di tempat masing-masing...ada yang di dalam kota, luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri. Tapi begitu Natal menjelang, setiap orang seakan terikat oleh satu benang merah, sehati dan sepikiran untuk kembali pulang berkumpul bersama keluarga. Sama seperti tahun ini...

Kusambut kedatanganmu, Natal...

Thursday, December 3, 2009

Diam Tak Selamanya Emas



Selama ini aku selalu menganggap sikap diam adalah emas dan aku selama ini selalu bangga dengan sikap diamku. Aku tidak terlalu suka berkoar-koar dan mungkin itu yang menyebabkan beberapa orang mempercayakan rahasia mereka kepadaku karena mereka yakin aku tidak akan membocorkan rahasia mereka.

Sebagai seseorang yang berprofesi sebagai sekretaris, aku juga harus menutup rapat mulutku. Menjaga agar rahasia perusahaan tidak sampai diketahui oleh pihak luar, selain ada juga rahasia-rahasia yang hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak tertentu dalam perusahaan. Aku semakin terlatih menutup mulutku. Bicara seperlunya dan selalu pada intinya, tanpa basa-basi.

Karena sudah terlatih menutup mulut, aku jadi terbiasa menutup mulutku. Aku menganggap jika suatu hal bukanlah hal yang penting untuk disampaikan, maka aku tidak perlu mengkomunikasikan hal itu dan jikalau aku sedang ada masalah di kantor atau beban pekerjaan dalam pikiran, aku juga berusaha untuk menyelesaikannya sendiri. Dari sinilah titik kesalahanku. Orang-orang terdekatku mulai merasa jengah dengan sikap diamku. Mereka merasa kalau aku tidak mempercayai mereka dan mulai berpikiran bahwa keberadaan mereka tidak berarti bagiku, walaupun aku tidak ada maksud begitu. Bahkan tidak pernah aku berpikiran demikian.

Pada suatu saat mereka mengatakan apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang sikap diamku. Mereka berkata bahwa mereka tidak meminta aku untuk membuka rahasia, mereka hanya meminta supaya aku berbagi rasa dan pikiran mengenai kegiatan keseharianku. Hal-hal yang sepele, misalnya menu makan siangku, film yang sedang ingin aku tonton, dll. Hal ini membuatku tersadar bahwa di dalam realita, sebuah relasi justru dibangun berdasarkan komunikasi, bahkan untuk hal-hal sepele sekalipun. Ternyata diam tidak selamanya emas. Dalam hal tertentu, justru diam akan menimbulkan kecurigaan dan pada akhirnya menghancurkan relasi yang sudah terbina dengan baik.

Wednesday, December 2, 2009

All I Want For Christmas Is You

Taken from Mariah Carey's song but this is trully what I want this Christmas...

I don't want a lot for Christmas

There's just one thing I need

I don't care about the presents underneath the christmas tree

I don't need to hang my stocking there upon the fireplace

Santa Claus won't make me happy with a toy on christmas day

I won't ask for much this Christmas

I don't even wish for snow

I'm just gonna keep on waiting underneath the mistletoe

I won't make a list and send it to the North Pole for Saint Nick

I won't even stay awake to hear those magic reindeers click

'Cause I just want you here tonight

Holding on to me so tight

What more can I do

All I want for Christmas is you

All the lights are shining so brightly everywhere

And the sound of children's laughter fills the air

And everyone is singing

I hear those sleigh bells ringing

Santa won't you bring me the one I really need

Won't you please bring my baby to me

I don't want a lot for Christmas

This is all I'm asking for

I just want to see my baby standing right outside my door

I just want you for my own

More than you could ever know

Make my wish come true

All I want for Christmas is you

Tuesday, December 1, 2009

Indahnya Rasa Ini



Aku rasa aku harus mengakui satu hal di sini. Kalau aku sempat merasa tawar hati dan sempat merasa kalau sudah tidak ada yang istimewa lagi untuk dipertahankan. Semuanya terasa begitu biasa, monoton, dan membosankan...apalagi untuk seorang yang berjiwa petualang seperti aku. Semuanya akhirnya berjalan seperti sebuah rutinitas keseharian. Tidak ada gregetnya lagi. Tidak seperti awal dulu, tidak seindah dulu.

Tapi semua itu berubah sekarang.
Tepat pada saat aku mulai putus asa dan merasa akan menyerah menghadapi kenyataan. Hal yang merekatkan lagi bukan romantisme kelas kacang, tapi justru sebuah permasalahan yang kompleks. Diijinkan terjadi untuk membangkitkan cinta mula-mula.

Aku bisa lihat di matanya sebuah komitmen sampai akhir
Aku bisa rasakan melalui sentuhannya pemujaan yang tulus
Aku bisa menghirup kasih sayangnya melalui desah nafasnya
Hmm....senangnya bisa merasakan perasaan indah ini lagi