Friday, January 22, 2010

Cheese!!!

Cheese!!!
And everybody's smiling...sparkling eyes and friendly faces. Would be even perfect if continued by embrace. Very nice.

Do you know how much your smile worth for someone else?
It might be mean the world for someone.
I have some stories about that, but this time I'd only share one...

That time I was overloaded. Everyone seemed has problem and I had to solve it for them. Even my boss was in really...I mean...really really bad mood. There's heavy cloud on his face and it affected everybody surround him, including me as his secretary. I became too tense and acted like a bomb which ready to blow up in a second. I lost my smile and sparkling eyes. Everyone here knows me as a cheerful person, so if I'm not smiling, there must be something serious happen.

I went home by public transportation with terrible headache, tense shoulders, and messy face. So not nice to see. Inside that vehicle there were some other people, but a mother with her kid attracted me the most. The mother looked so tired and had burden inside her mind. Her child was sleeping on her lap but then awaken and directly looked at her mother with her funny smile. Suddenly her mother's face brightened up, her burden also fatigue gone, and smiled back. Wow! What a great effect! Even I got affected, and I was not alone...there were some people smiling while watched them.

A genuine smile does effect others! Enlighten burden, throw away sorrow, warm one's heart. So, smile without any hesitation. It might brighten up someone's day.

Tuesday, January 19, 2010

Co Bule vs Co Lokal

Entry kali ini untuk menjawab pertanyaan beberapa pembaca blogku yang ingin tahu perbedaan antara berpacaran dengan bule dan berpacaran dengan orang lokal. Lebih menyenangkan yang mana, pria bule atau pria lokal?

Aku sendiri pernah menjalin hubungan serius dengan pria bule dan kencan dengan beberapa dari mereka...dan pastinya aku juga pernah dong berpacaran dengan pria lokal.

Berpacaran dengan seorang pria bule berarti harus sudah memiliki kesiapan mental yang cukup karena kemungkinan untuk menjalin hubungan jarak jauh lebih besar, selain itu masih ada pandangan miring dari umum, dan adaptasi kebudayaan / kebiasaan.

Aku sih sudah pernah merasakan dipelototin orang-orang lantaran berjalan bergandengan tangan plus terkadang berpelukan dengan pria bule, padahal waktu itu kami sedang berjalan di mall...belum lagi pada saat kami bertemu di lobby hotel tempatnya menginap. Rupanya minded orang Indo terhadap perempuan yang jalan dengan pria bule masih belum bergeser. Pandangan miring masih jelas terbaca di pandangan mereka. Langsung deh dicap "has slept with"...cape deh. Padahal suer, pria bule menghormati teman wanitanya. Tidak semua yang ditayangkan di televisi adalah gambaran global pria bule.

Memang terkesan keren berpacaran dengan pria bule. Rasanya seperti dapat durian runtuh. Selain karena penampilan mereka yang beda, mereka juga kebanyakan sangat open minded dan menyenangkan untuk diajak bertukar pikiran. Pada dasarnya aku orang yang kurang menyukai basa-basi, jadi komunikasi yang blak-blakan menjadi hal yang menyenangkan bagiku. Dan jujur, they're great kissers hehehehe... ini murni pendapat pribadi lho ya :D

Berpacaran dengan pria lokal mempunyai seni tersendiri. Di sini uniknya, yaitu pada saat pendekatan atau yang oleh para muda sekarang disebut PDKT. Masih ada kesan malu-malu mau, terkadang kurang percaya diri. Perjuangan yang dilakukan untuk mendapatkan seseorang menjadi lebih kompleks karena masih perlu menaklukkan diri sendiri. Aku sangat menikmati fase ini. Getar-getar yang timbul selama fase ini sangat menyenangkan dan mendebarkan hati, seperti sedang menantikan suatu kejutan yang menyenangkan di hari ulang tahun atau Natal. Berbeda dengan pendekatan oleh pria bule yang sangat blak-blakan sehingga kadang kesan indahnya jadi berkurang. Hanya sayangnya kebanyakan setelah "jadian" dengan pria lokal, romantisme jadi berkurang. Berbanding terbalik dengan pada saat menjalin hubungan dengan pria bule (sekali lagi ini berdasarkan pengalaman pribadi. Jadi tidak menutup kemungkinan terjadi sebaliknya). Cukup langka untuk menemukan pria lokal yang tetap hangat pada saat telah menjalin hubungan, merupakan keberuntungan tersendiri untuk mendapatkan tipe pria lokal yang seperti ini.

Emh... menjawab lebih menyenangkan mana antara co bule dan co lokal, sebenarnya jawabannya sederhana aja: relatif, tergantung pada orang yang menjalani dan faktor "lebih suka". Inti dari menjalin sebuah hubungan dengan lawan jenis adalah pengenalan pribadi dan penyesuaian diri. Tidak peduli pasangan adalah produk impor atau lokal, selama kita nyaman dalam menjalin hubungan, maka hubungan akan terasa menyenangkan. Carilah pasangan yang bisa memberikan dukungan untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, meraih cita, membangun karsa dan cinta...seseorang yang bisa melengkapkan dan menerima juga memberi.

Monday, January 18, 2010

Pengalaman Buruk di Singapura



Rata-rata bagi orang yang pernah berkunjung ke Singapura mengatakan bahwa Singapura negara yang aman, tapi ternyata hal itu tidak berlaku bagiku.

Untuk seseorang yang kurang menyukai kegiatan shopping, Orchad Rd adalah spot yang kurang menarik bagiku. Sungguh, hal itu tidak menarik minatku sama sekali walau antusiasme teman-temanku tinggi untuk mulai hunting belanjaan yang bisa mereka bawa pulang ke Indonesia. Kami berpencar dan berjanji untuk bertemu di salah satu mall yang ada di Orchad Rd pada pukul 9 malam.

Aku memutuskan untuk ke mall yang dimaksud dan langsung menuju toko buku Konikuniya sambil menunggu pukul 9 malam. Toko buku ini benar-benar memuaskan minat membacaku. Tak terasa waktu akhirnya menunjukkan pukul 9 malam. Aku harus segera menuju pintu masuk mall untuk menemui teman-temanku di sana sesuai perjanjian kami.

Sesampainya di pintu masuk mall, teman-temanku masih belum tampak batang hidungnya. Aku menunggu selama 10 menit di sana seperti orang bego. Aku mulai bete dan melangkahkan kaki ke depan mall yang waktu itu masih sangat ramai karena ada atraksi permainan biola dari artis jalanan di sana. Kunikmati alunan musik klasik itu hingga kurang lebih 30 menit lalu kembali lagi ke pintu masuk mall. Mereka masih juga belum tampak. Belanja apaan sih mereka? Kok ga kelar-kelar?

Karena sudah lelah dan bosan menunggu, aku memutuskan untuk kembali ke penginapan seorang diri dengan menaiki MRT. Begitu tiba di station terdekat dari tempatku menginap, aku turun dari MRT. Nah, di sinilah perkara mulai terjadi. Aku lupa harus keluar dari gate mana. OMG! Jadi berdasarkan insting seekor leming, aku memilih gate D dan tibalah aku di tempat antah berantah. Aku masuk lagi ke terminal dan mencoba pilihan gate yang ada. Semuanya tampak berbeda dibandingkan siang hari tadi. Buset, bego amat ga menghafal gate yang mana yang harus diambil. Gini nih kalo terlalu mengandalkan teman.

Pendek kata, aku kembali keluar melalui gate D dan memutuskan untuk bertanya pada penduduk lokal mengenai lokasi penginapanku. Pastinya tidak akan terlalu jauh dari sekitar tempat itu pikirku. Tempat pertama yang harus aku cari adalah supermarket 24 jam Mustafa karena tempatku menginap tidak jauh dari situ.

Ternyata pengetahuan penduduk lokal mengenai daerah sekeliling sangat parah. Tidak ada yang tahu lokasi Mustafa Supermarket! Padahal aku sudah bertanya pada kurang lebih 7 orang yang berbeda. Buset deh, mana pas ga bawa peta pula! Akhirnya setelah mengelilingi little India hampir 30 menit dengan berjalan kaki seorang diri, aku menemukan Mustafa Supermarket. HALLELUJA! Lega banget deh rasanya :D

Tapi ternyata kelegaanku berumur pendek. Orang-orang di sana juga tidak tahu tempatku menginap. Jalanan di daerah Mustafa Supermarket dipenuhi oleh laki-laki bertampang para penjahat di setiap film India yang pernah aku tonton. Benar-benar perawan di sarang penyamun. Setiap pria yang aku tanyai, langsung mengajakku untuk menginap di tempatnya saja sambil memuji parasku...free of charge kata mereka. "Biar kamu yang bayar aku ga bakalan mau, bro!" pikirku. Akhirnya aku menemukan seseorang yang mau meminjamkan HPnya untuk aku pakai. Wah baik bener nih orang. Sayangnya tidak ada satu temankupun yang bisa aku hubungi. Tingkat stress mulai meningkat. Laki-laki baik tadi lalu menyarankan aku ke warnet untuk meminjam yellow pages dan mencari alamat jelas dari penginapan itu.

Aku melangkahkan kaki ke warnet yang ditunjuk setelah mengucapkan terima kasih pada laki-laki itu. Warnet terletak di lantai 2 bangunan di seberang jalan, naik melalui tangga di samping. Belum sampai aku ke lantai 2, aku bertemu laki-laki lain. Wajahnya tidak terlalu menyeramkan. Dia bertanya mengenai keperluanku dan lalu aku menjelaskan padanya. Dia mengatakan bahwa di atas tidak ada yellow pages dan menawarkan untuk mengantarku kembali ke penginapan. Dengan halus aku menolak. Aku tidak mau berjalan dengan orang yang tidak aku kenal.

Tiba-tiba semuanya jadi jelas kalau dilihat dari atas, aku tahu jalan mana yang harus aku ambil. Aku lalu melangkahkan kaki kembali ke penginapan. Ternyata laki-laki itu membuntutiku. Aku mempercepat langkahku, dia melakukan hal yang sama. Omg! Aku langsung mengkomfrontasi laki-laki itu. Hal ternekad yang pernah aku lakukan. Dia menjelaskan bahwa dia ingin memastikan aku tiba dengan aman dan selamat di penginapan. Okay...

Kami lalu berjalan beriringan sambil sesekali berbicara. Ternyata dia orang Pakistan. Sesekali dia mengatakan kalau penginapan tidak dapat ditemukan, aku boleh bermalam di tempatnya. Muka gila, ga sudi!

Sekali waktu tiba-tiba dia menghilang. Oh, ternyata dia membeli minuman dingin. Mungkin aku yang terlalu paranoid, tapi aku tidak mau meminum minuman kaleng yang dia sodorkan walaupun sebenarnya aku sangat haus. Aku takut minuman itu sudah dijampi-jampi oleh dia. Dia terus memaksaku untuk minum dan aku terus saja menolak sambil melanjutkan perjalanan.

Akhirnya penginapan itu aku temukan! Yipikaye!!! Aku memintanya untuk kembali dan berterima kasih karena sudah ditemani olehnya sampai di sana, tapi ternyata dia menolak, dia minta ikut masuk ke dalam hotel. Weks! Dalam Lift yang mengantar kami ke lobby hotel, tiba-tiba dia ingin mencium bibirku...aku langsung berkelit dan menutup mulutku dengan minuman kaleng yang dia belikan sebelumnya. Waduh, lama sekali untuk sampai ke lobby hotel, kutukku dalam hati.

Begitu pintu lift terbuka, aku langsung berlari masuk kamarku dan menjumpai teman-temanku sudah berada di dalam kamar. Aku meminta salah satu teman laki-lakiku untuk berpura-pura menjadi suamiku dan secara halus meminta laki-laki Pakistan itu pulang. Untung saja rencana itu berhasil....pfffttt legaaaaaaaaaaaaa banget rasanya terbebas dari kuntitan laki-laki itu. Janji deh setelah itu aku selalu membawa peta, menghafal rute juga gate MRT, dan tidak berpencar dari kelompok.

Friday, January 15, 2010

Aku Capek!!!

Uggghhh....
Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagiku. Kemaren sudah menjalani pra-raker hingga pukul 21.30 WIB. Saat ini jam di tanganku sudah menunjukkan pukul 22.27 WIB dan rapat tahunan masih berlangsung. Entah berapa lama lagi. besok masih harus bangun pagi dan kembali mengikuti rapat hari terakhir. Aku harap tidak berakhir terlalu malam.

Kelihatannya tidak melelahkan. Hanya duduk manis di depan komputer merangkum seluruh hasil rapat yang telah berlangsung untuk kemudian dibacakan di depan forum oleh Presiden Direktur perusahaan pada hari terakhir pelaksanaan rapat. Terkadang menyiapkan sajian snack, makan siang, dan makan malam untuk 90 orang peserta rapat. Tapi...hell, it's really tiring!

Lelah bekerja di depan komputer jauh berbeda dengan lelah setelah rafting - olah raga paling melelahkan versiku. Lelah karena rafting justru membawa kesegaran bagi tubuh setelahnya, tapi kalau lelah lantaran bekerja di depan komputer selama berjam-jam membuat seluruh indraku, leher, pundak, punggung, kaki, bahkan otakku down.

Menghayal mandi air hangat dengan ditemani lilin aroma therapy, dilanjut dengan body massage, segelas teh hangat, lalu diakhiri dengan berbaring sambil ditemani musik yang mengalun lembut mengalun. Pffft....
Betapa aku merindukan rumahku...kamarku, terlebih tempat tidurku...

My E-Friend

Technology is developing enermously nowadays. If in my youth age, I usually had some pen friends, but now I can make friendship through friendship sites such as Twitter, Facebook, Tagged, Hi5, Friendster, Multiply etc. It's always fun to meet old friends through these sites. The possibility to meet new friends from through out the world is also wide open.

I'm very picky in adding e-friend to my list as I don't want just adding numbers to my friend list, I want to meet someone who really understand the meaning of building friendship and value it as much as I do. Finding a true e-friend is like finding a needle in stack of hays. But I'm very lucky to have one. We met each other 3 years ago....emh, no, he the one who found me.

It's really a pleasure in making friend with him. Somehow he knows exactly how to encourage me when I'm down, making silly jokes, sharing experiences and opinion. He knows my background and lil secret. In such way he completes me. I can be me, with no pretending. Of course there were times we were arguing, but it never last. We made up again. He's such a trustworthy and modest person. I really like him. I know I've found someone that I can call true e-friend.

We've met face to face twice so far. The first one was 2 years ago when he visited my hometown for couple days. We were strolling together. The second one was last November when I visited his hometown. Spent some hours with him and my sister.

Indeed, I'm very lucky. I wish our friendship would last forever.

Thursday, January 14, 2010

My Regret



I've just made a very stupid thing in my life

I just realized it

How couldn't I see it

Damn, it was so clear

It was right before my eyes

Stupid, I shouldn't have did that

Geez, where did I get the nerve to do so?

Playing

Bullying none but myself

How ungrateful I was for everything

Stupid!

Please forgive me oh dear Lord

Please don't leave me

Draw me near You

Grab me!

Hold me!

Safe me!

For I'm nothing without You

Please, Lord, give me strength to face the day

Becoming a new person in Your eyes

Mold me, Lord

Make me new

For I'm Yours

If You still want me...

Got Overloaded

Pfftt...what a busy month and it's still going on !

This new year started with so many new assignments. I don't even remember I ever spoil myself this January.
So little time, so much to do....regular things, annual meeting, company's anniversary preparations...all with short deadline! I'm really overloaded this time. Luckily I'm used to it since I joined students representative when I was in high school and college. Say, I've practiced before so I know exactly what to do.

I want to share my tips, perhaps one of my blog readers is dealing with the same situation like I do now.
  1. Do first thing first - Do the most important thing first. Don't mess up with things which less important or not important at all. You must know exactly what to do first. Make a list / time schedule and follow it.
  2. Work sharing - work in team, ask one to help you to accomplish work. Noone in this planet can do the whole things by himself. Ask for favor. But be noted, get assisted by one you know would be helpful and know the way you usually work, at least have same working method like you. Someone that you can trust.
  3. Behave - get overloaded sometimes make someone get stressed and very easy to get mad. Safe your energy, be calm. Take a deep breath for several times, close your eyes, relaxing your mind. Being angry won't solve anything but adding more problems to your list, so it would be very wise to behave.
  4. Do the most difficult time on your prime time - When paperworks are reduced, you can start your working day with light works...just say it's for heating up. Then followed by duties that requires more concentration and end up with another light works.
  5. Take enough rest - Lack of rest/sleep make you lost your concentration. So no matter how busy you are, it's important to take some rest. Your body and your mind need to fresh up.
  6. Don't skip your meal - Not quite different with # 5, don't ever skip your meal for your body need energy. You won't be productive if you're starve. If necessary, take some vitamins too.

Ok, I hope those tips would be helpful. Have a nice day everyone!

Aku dan Sepatu Hak Tinggi


Walaupun berprofesi sebagai seorang sekretaris, aku sangat jarang mengenakan sepatu berhak tinggi. Aku tidak pernah merasa nyaman untuk mengenakannya. Rasa capek yang menjalar dari telapak kaki sampai lutut membuatku ogah-ogahan mengenakan sepatu berhak tinggi, selain untuk ukuran wanita Indonesia aku termasuk kriteria memiliki tinggi tubuh di atas rata-rata yang berkisar 155 cm. Aku lebih senang mengenakan sepatu kets...ya sepatu kets ke tempat kerja. Memang aneh untuk wanita yang berprofesi seperti aku hehehe

Lingkungan kerjaku mayoritas adalah kaum adam dan sebagai seorang sekretaris proyek, aku dituntut untuk memiliki mobilitas yang cepat. Karena itu aku merasa nyaman mengenakan sepatu kets atau sepatu bersol datar.

Ok, kembali ke tema mengenai sepatu hak tinggi...wanita sepertinya tidak bisa lepas dari sepatu berhak tinggi / stiletto. Ada yang bilang kalau memakai sepatu hak tinggi mendongkrak kepercayaan diri, yang lain bilang kalau memakai sepatu berhak tinggi membuatnya merasa sexy. Emh, bisa jadi juga wanita menggunakan sepatu berhak tinggi untuk sebuah alasan memperoleh perhatian dari lelaki.

Terlepas dari semua alasan itu, sebenarnya ada bahaya yang mengintip para pengguna sepatu berhak tinggi. Semakin tinggi sepatu yang dikenakan, semakin besar tekanan yang harus diderita oleh otot kaki dan tulang punggung si pemakai serta menimbulkan ketidakstabilan pada kaki. Semakin lama dan sering seorang wanita mengenakan sepatu berhak tinggi, maka resiko radang ibu jari, kelainan pada tulang telapak kaki, dan jari melengkung menjadi semakin besar. Hal ini disebabkan setiap menggunakan sepatu berhak tinggi, pinggul akan condong ke depan dan tulang punggung melengkung ke arah belakang dalam upaya menyeimbangkan diri. Hal ini kemudian akan berakibat tulang punggung bawah menjadi terpampat.


Coba tengok daftar di bawah ini, jika Anda sudah mengalami satu atau lebih gejala berikut, segera ganti sepatu dengan sepatu bersol datar.
  1. Hallux valgus dan Bunion Hallux valgus adalah kelainan letak ibu jari kaki, dimana persendian pada dasar tonjolan jari kaki keluar dari sebelah bagian luar kaki dan ibu jari kaki tersebut menunjuk ke dalam (menghadap jari kaki yang lebih kecil). Bunion adalah pembengkakan yang sakit sekali pada kantung berisi cairan (bursa) pada dasar jari kaki yang terjadi karena hallux vagus. Hallux valgus benar-benar membuat pelebaran pada kaki karena dasar tonjolan ibu jari kaki keluar dari kaki. Penyimpangan pada ibu jari kaki juga terjadi, sehingga ibu jari kaki itu menunjuk keluar jari kaki yang lebih kecil. Akibatnya benjolan pada tepi jari kaki, dimana kepala metatarsal bertemu dasar ibu jari kaki. Di bawah benjolan ini adalah bursa (kantung berisi cairan). Bursa tersebut menjadi teriritasi dengan pergesekkan dengan sepatu, mengakibatkan pembengkakan pada bursa di bawah benjolan, dengan demikian meningkatkan ukuran benjolan-hal ini disebut bunion. Iritasi berlanjut pada bunion dengan pergesekkan dengan sepatu menyebabkan meningkatnya pertumbuhan tulang dan pembengkakan lebih lanjut pada bursa, pembesaran bunion dan pelebaran lebih lanjut pada kaki.
  2. Nyeri Pada Lutut Sebuah hasil studi menyatakan bahwa penggunaan sepatu berhak tinggi menambah tekanan sebesar 26% pada sendi lutut.
  3. Postur Tubuh Melengkung Sepatu hak tinggi mendorong massa tubuh condong ke depan (berat tubuh ditimpakan pada jari-jari kaki), sehingga membuat pinggul dan tulang punggung tidak sejajar. Kalau dilihat dari samping, akan sangat kelihatan kalau tubuh melengkung.
  4. Betis dan Tumit Tegang Semakin tinggi sepatu, otot betis akan berkontraksi untuk menyesuaikan. Otot betis menjadi pendek dan tekan. Hal yang serupa juga terjadi pada urat tumit. Rupanya ini yang membuatku lelah setiap kali mengenakan sepatu hak tinggi.
  5. Tekanan Semakin tinggi hak sepatu, tekanan akan semakin besar. Pada saat memakai sepatu setinggi 2,5 cm tekanan adalah sebesar 22%, sedangkan pada saat memakai sepatu 7 cm tekanan yang diderita adalah sebesar 76%.
  6. Tumor Jinak Tinggi sol sepatu dan bagian depan sepatu yang menyempit akan menimbulkan penebalan jaringan saraf antara jari ke-3 dan ke-4.
Untuk mencegah hal-hal di atas, kenakan sepatu bersol datar atau jika memang harus mengenakan sepatu berhak tinggi, usahakan jangan terlalu lama mengenakannya. Sayangi kaki dan punggungmu!
Tapi jika sudah terlanjur mengalaminya, segera temui dokter spesialis orthopedy untuk pengobatan lebih lanjut.
Menjadi cantik kan tidak berarti harus "menderita".

Sunday, January 10, 2010

Memperoleh Kembali Kepercayaan


Tahun 2010 sudah berumur 10 hari, tapi belum ada satu entrypun yang aku publikasikan. Bukan karena tidak ada ide untuk menulis, tapi dikarenakan kesibukan pekerjaan yang menggunung.

Salah satu pelajaran yang aku peroleh di tahun 2009 adalah mengenai memperoleh kembali kepercayaan. Adalah sangat susah untuk memperoleh kembali sebuah kepercayaan dari seseorang begitu seseorang tersebut merasa begitu terluka dan tercampakkan. Perlu perjuangan yang begitu hebat dan tekad yang kuat untuk memperoleh kembali kepercayaan yang sudah terlanjur hilang.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memperoleh kepercayaan kembali. Pertama, menyadari kesalahan dan meminta maaf tanpa berargumentasi, khususnya jika posisi kita adalah sebagai "pelaku kesalahan". Meminta maaf bukanlah hal yang mudah, sering kali ego mengalahkan keinginan untuk meminta maaf. Perlu proses mengalahkan ego diri sendiri dan kemudian meminta maaf. Bagi orang yang merasa kepercayaannya telah ternodai, awalnya akan sangat sulit untuk memberikan maaf. Begitu banyak penolakan dan alasan yang akan diungkapkan, bisa jadi malah sumpah serapah. Terima saja dengan berbesar hati. Anda sudah maju selangkah. Hebat!

Seiring dengan berjalannya waktu, hal yang perlu Anda lakukan untuk memperoleh kembali kepercayaan adalah tidak melakukan kesalahan yang sama. Belajar dari kesalahan. Berbuat kesalahan akan membuat orang menjadi lebih bijak. Sadar hal yang dilakukan sebelumnya bisa menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan bagi orang lain dan menjadi bumerang untuk diri kita sendiri. Tunjukkan bahwa Anda bisa menjadi orang yang lebih baik dan raih kembali kepercayaan.

Selanjutnya adalah tidak terlalu banyak menuntut. Setelah instropeksi dan koreksi diri, hal inilah yang bisa dilakukan. Bisa jadi Anda belum sepenuhnya memperoleh kembali kepercayaan yang Anda inginkan, tenang saja. Jangan mudah putus asa. Ini adalah harga yang harus dibayar dan jangan harapkan hasil yang instan. Tetap lakukan hal yang terbaik secara konstan, biarkan orang di sekitar Anda menilai perubahan dan perbaikan yang Anda lakukan. Sedikit demi sedikit raih kembali kepercayaan, sampai akhirnya kepercayaan utuh kembali Anda peroleh.

Ok, walaupun terlambat, aku mengucapkan selamat tahun baru 2010. Maknai tahun ini dengan melakukan yang terbaik yang bisa Anda lakukan. Tuhan memberkati.

Hooray, finally my first entry of 2010 is officially published!!! (^_^)Y

Wednesday, January 6, 2010

My Life Target

Sebagai seorang wanita, aku merasa utuh semenjak mencapai usia 30 tahun. Emh, kalau boleh dibilang ini adalah golden moment bagiku. You see...pada saat memasuki usia kepala tiga, aku merasa target-target yang aku terapkan untuk diriku sendiri sebagian besar sudah terpenuhi.

Aku suka mematok target dalam hidupku, maksudnya untuk memotivasi diriku sendiri untuk menjadi orang yang lebih baik...mendatangkan kepuasan tersendiri bagiku pada saat target-target tersebut sudah aku capai atau aku lampaui.

Sewaktu masih di bangku SMA, aku mematok untuk lulus kuliah dalam jangka waktu maximal 3 tahun...aku getol belajar dan waktu libur semester aku isi dengan mengambil semester pendek dan bekerja sambilan sebagai ilustrator di sebuah yayasan pendidikan swasta...akhirnya aku bisa lulus sebelum 3 tahun di bangku kuliah. Yes!

Menjelang akhir kuliah, aku mematok diri untuk bekerja di perusahaan nasional, menikah, punya 2 anak, dan jalan-jalan ke LN (dengan uang sendiri) sebelum mencapai usia 30...target yang agak tidak rasional untuk sebagian orang, tapi aku berhasil mencapai targetku. Sebelum lulus kuliah aku sudah mulai bekerja di sebuah perusahaan nasional. Aku menikah pada tahun 2004 dan memiliki anak pertama pada akhir tahun yang sama, disusul anak kedua pada pertengahan tahun 2009. Di rentang waktu tersebut aku juga berkesempatan berwisata ke dua negara di Asia bersama sobat-sabatku. Tuhan mengijinkan aku mencapai target-target dalam hidupku dan aku sangat bersyukur untuk itu. Terima kasih, Tuhan...aku tahu Engkau turut bekerja dalam setiap perkara di dalam hidupku.

Sekarang, aku menetapkan target baru jangka pendek: berpetualang ke Papua dan Toraja ala backpacker! Sedangkan target jangka panjang (untuk maksimal 3 tahun mendatang) adalah mempunyai rumah atas namaku sendiri...

Semoga Tuhan berkenan dan mengijinkan itu terjadi padaku. Amien :)