Tuesday, January 19, 2010

Co Bule vs Co Lokal

Entry kali ini untuk menjawab pertanyaan beberapa pembaca blogku yang ingin tahu perbedaan antara berpacaran dengan bule dan berpacaran dengan orang lokal. Lebih menyenangkan yang mana, pria bule atau pria lokal?

Aku sendiri pernah menjalin hubungan serius dengan pria bule dan kencan dengan beberapa dari mereka...dan pastinya aku juga pernah dong berpacaran dengan pria lokal.

Berpacaran dengan seorang pria bule berarti harus sudah memiliki kesiapan mental yang cukup karena kemungkinan untuk menjalin hubungan jarak jauh lebih besar, selain itu masih ada pandangan miring dari umum, dan adaptasi kebudayaan / kebiasaan.

Aku sih sudah pernah merasakan dipelototin orang-orang lantaran berjalan bergandengan tangan plus terkadang berpelukan dengan pria bule, padahal waktu itu kami sedang berjalan di mall...belum lagi pada saat kami bertemu di lobby hotel tempatnya menginap. Rupanya minded orang Indo terhadap perempuan yang jalan dengan pria bule masih belum bergeser. Pandangan miring masih jelas terbaca di pandangan mereka. Langsung deh dicap "has slept with"...cape deh. Padahal suer, pria bule menghormati teman wanitanya. Tidak semua yang ditayangkan di televisi adalah gambaran global pria bule.

Memang terkesan keren berpacaran dengan pria bule. Rasanya seperti dapat durian runtuh. Selain karena penampilan mereka yang beda, mereka juga kebanyakan sangat open minded dan menyenangkan untuk diajak bertukar pikiran. Pada dasarnya aku orang yang kurang menyukai basa-basi, jadi komunikasi yang blak-blakan menjadi hal yang menyenangkan bagiku. Dan jujur, they're great kissers hehehehe... ini murni pendapat pribadi lho ya :D

Berpacaran dengan pria lokal mempunyai seni tersendiri. Di sini uniknya, yaitu pada saat pendekatan atau yang oleh para muda sekarang disebut PDKT. Masih ada kesan malu-malu mau, terkadang kurang percaya diri. Perjuangan yang dilakukan untuk mendapatkan seseorang menjadi lebih kompleks karena masih perlu menaklukkan diri sendiri. Aku sangat menikmati fase ini. Getar-getar yang timbul selama fase ini sangat menyenangkan dan mendebarkan hati, seperti sedang menantikan suatu kejutan yang menyenangkan di hari ulang tahun atau Natal. Berbeda dengan pendekatan oleh pria bule yang sangat blak-blakan sehingga kadang kesan indahnya jadi berkurang. Hanya sayangnya kebanyakan setelah "jadian" dengan pria lokal, romantisme jadi berkurang. Berbanding terbalik dengan pada saat menjalin hubungan dengan pria bule (sekali lagi ini berdasarkan pengalaman pribadi. Jadi tidak menutup kemungkinan terjadi sebaliknya). Cukup langka untuk menemukan pria lokal yang tetap hangat pada saat telah menjalin hubungan, merupakan keberuntungan tersendiri untuk mendapatkan tipe pria lokal yang seperti ini.

Emh... menjawab lebih menyenangkan mana antara co bule dan co lokal, sebenarnya jawabannya sederhana aja: relatif, tergantung pada orang yang menjalani dan faktor "lebih suka". Inti dari menjalin sebuah hubungan dengan lawan jenis adalah pengenalan pribadi dan penyesuaian diri. Tidak peduli pasangan adalah produk impor atau lokal, selama kita nyaman dalam menjalin hubungan, maka hubungan akan terasa menyenangkan. Carilah pasangan yang bisa memberikan dukungan untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, meraih cita, membangun karsa dan cinta...seseorang yang bisa melengkapkan dan menerima juga memberi.

0 comments:

Post a Comment