Aku suka sekali membaca, boleh dikata aku kecanduan membaca. Membaca membuatku terbawa ke dunia lain, ke suatu tempat yang belum pernah aku ketahui sebelumnya, mengenalkanku pada banyak hal baru di luar imaginasiku. Dengan membaca aku bisa memperluas pengetahuan, keterampilan, dan lain-lain. Dengan kata lain, bagiku membaca itu sangat menyenangkan.
Karena suka membaca (dan tak jarang aku sering membaca sambil tidur dan dalam kondisi cahaya yang kurang mencukupi), tidaklah heran jika akhirnya aku menderita gangguan mata minus. Pilihan yang ada hanyalah mengenakan kacamata atau lensa kontak. Sebenarnya masih ada pilihan lain: operasi lasik, tapi tentu saja hal itu tidak terjangkau oleh kantongku.
Sebenarnya mengenakan lensa kontak adalah pilihan yang menarik karena ada banyak pilihan warna. Namun entah mengapa aku merasa kurang nyaman untuk mengenakan lensa kontak.
Perawatan lensa kontak menurutku cukup ribet. Di kantor ada beberapa rekan kerja yang mengenakan lensa kontak. Kemana-mana mereka harus membawa cairan pembersih berikut tempat khusus untuk menyimpan lensa kontak. Dan yang paling tidak nyaman untukku adalah pemakaian dan pelepasan lensa kontak. Wuah, suer....ga bisa aku. Ngeri, parno, atau apalah sebutannya itu.
Pernah sekali iseng mencoba membeli dan memakai lensa kontak. Ternyata ada banyak jenis lensa kontak. Ada yang diaplikasikan untuk menunjang penampilan (berwarna) dan ada yang diaplikasikan untuk membantu penglihatan (biasanya bening, namun ada juga yang berwarna). Berdasarkan durasi pemakaiannya, pilihannya juga bervariasi: mulai yang seminggu, sebulan, sampai dengan setahun.
Karena merasa belum pernah memakai lensa kontak, aku memilih lensa kontak bening berdurasi 1 minggu. Wah, heboh banget waktu memakainya (itupun meminta bantuan pegawai optik untuk memasangkannya di mataku). Dasar udik kata teman-temanku. Karena ga pede untuk melepas lensa kontak, aku tidur dengan tetap mengenakan lensa kontak. Itu kesalahan pertamaku. Kesalahan kedua adalah pada saat aku bangun tidur, aku mempunyai kebiasaan untuk mengucek mata......lupa jika sedang mengenakan lensa kontak. Lensa kontak mata kiriku langsung terpental entah kemana rimbanya. Sontak, setelah selesai mandi aku langsung menuju optik untuk melepas lensa kontak di mata kananku.......sekali lagi karena alasan parno untuk menyentuhkan jemariku di mata.
Sejak itu aku kapok untuk mengenakan lensa kontak. Aku merasa lebih nyaman mengenakan kacamata, walau ada kemungkinan lensa tergores atau pecah karena lebih aman dan awet. Jika lensa kacamataku kotor, tinggal mengusapnya dengan kain khusus/tissue atau membilasnya dengan air dan sabun. Tidak perlu membawa cairan khusus pembersih seperti pengguna lensa kontak, tidak perlu merasa takut menghadapi debu atau panas (saat memasak/memanggang/membakar makanan) seperti para pengguna lensa kontak. Dengan mengenakan kacamata, aku tidak merasa parno. Dan yang paling penting, dengan mengenakan kacamata aku merasa seksi dan smart.
1 comments:
can't use soft lens, so I prefer to use glasses like you :-D
Post a Comment