Thursday, May 26, 2011

Foot Note: Lintas Borneo Part 2 (Loksado)

Pesawat Sriwijaya yang aku tumpangi dari Balikpapan mendarat mulus di Bandara Udara Syamsuddin Noor Banjarbaru tepat seperti estimasi waktu tiba, yaitu pukul 18.30 Wib. Mobil+driver yang aku sewa beserta seorang teman milis yang menempuh studi di Banjarmasin sudah menanti di bandara dan kamipun langsung bertolak menuju Loksado yang berjarak 4 jam perjalanan dari Banjarbaru tanpa makan malam.



Depot Ketupat Kandangan



Dalam perjalanan, kami singgah di ibukota kabupaten Kandangan untuk menyantap lezatnya Ketupat Kandangan yang terkenal itu. Enyak...enyak....enyak! Tidak salah teman-teman milis merekomendasikan menu yang istimewa ini. Setelah kenyang, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Loksado.


Aku bersama-sama teman dari Jakarta dan Surabaya bermalam di Wisma Loksado (telp. 081-348515830 / 0852-51544398) untuk melepas lelah setelah menjelajahi Pampang dan menempuh jalur darat yang lumayan panjang dari Pampang menuju Balikpapan. Harga sewa kamar di Wisma Loksado adalah sebesar Rp 220.000/malam (twin sharing, excld. breakfast), sedangkan untuk extra bed dikenakan charge sebesar Rp 75.000. Perlu diingat bahwa sistem sewa kamar di Loksado tidak bisa dilakukan jauh-jauh hari (> 30 hari sebelum hari H). Pemesanan kamar bisa dilakukan max. 2 minggu sebelum hari H.



Bagian dalam kamar Wisma Loksado (kamar mandi dalam, tanpa AC dan tanpa TV)


Wisma Loksado terletak di tepi sungai Amandit, untuk ke Wisma Loksado harus menyebrangi jembatan gantung yang bergoyang-goyang pada saat ada yang berjalan di atasnya. Sayup-sayup terdengar gemericik air sungai yang mengalir dari kamarku. Suasana yang nyaman dan alami ini mengantarku ke alam mimpi, mengistirahatkan tubuhku untuk kegiatan seru di keesokan hari.



Bamboo Rafting di Sungai Amandit - Loksado


Ini dia kegiatan paling mengasikkan!

Bukan sembarang rafting. Jika pada umumnya arung jeram menggunakan perahu karet, dayung, baju pelampung, dan helm, Bamboo rafting mematahkan semua itu. Aku hanya menggunakan rakit yang terbuat dari belasan batang bambu yang diikat menjadi satu dengan menggunakan kulit bambu muda, tanpa dayung tapi batang bambu. Istimewanya lagi satu rakit bambu ini hanya boleh dinaiki oleh max. 3 orang dan 1 orang joki. Perjalanan yang seru sekali!


Berpose sebelum menikmati serunya riam-riam liar Sungai Amandit


Awal mula terciptanya bamboo rafting adalah aktivitas para petani bambu yang mengirimkan hasil bambunya ke kota Kandangan dengan cara menghanyutkan batang-batang bambu di Sungai Amandit. Ada 2 rute bamboo rafting, yaitu: rute panjang (2 hari) dan rute pendek (2,5-3 jam). Tentu saja aku memilih rute pendek, tidak terbayang capeknya jika aku mengambil rute panjang selama 2 hari. Bisa remuk badanku!


Setelah menempuh setengah rute, sang joki menepikan rakit dan mempersilahkan aku bersama teman-teman berenang di sungai yang mengalir tenang. Wah, tidak perlu dikomando, langsung menceburkan diri ke sungai Amandit yang menyegarkan. Berenang, bermain air, menikmati pemandangan alam dan berpose narsis. Bukan main asyiknya!


Asyiknya berenang dan main air di Sungai Amandit


Keberuntungan bagiku karena di rakit yang kutumpangi melewati pohon jambu air yang sedang berbuah lebat, keberuntungan lain adalah sang joki yang memiliki mata yang tajam dan keahlian menggunakan buluh bambunya untuk memetik buah jambu. Jadilah aku bersama teman-temanku menikmati buah jambu di atas sungai Amandit. Asli mantap!

Untuk menikmati bamboo rafting dikenakan biaya Rp 250.000/rakit. Hal yang sangat sepadan dengan serunya adrenalin berpacu pada saat melewati jeram-jeram liar. Rakit yang begitu mungil dan tanpa pengaman samping, tanpa helm, tanpa jaket pelampung bertarung dengan derasnya jeram-jeram sungai Amandit yang jernih dan dingin. Benar-benar seru! Highly recommended!


Air Terjun Haratai - Loksado


Untuk mencapai lokasi Air Terjun Haratai yang jaraknya 8 Km dari Wisma Loksado, harus menyewa ojek sebesar Rp 50.000 (pp). Supir ojeknya harus yang berpengalaman karena jalur menuju Air Terjun Haratai layaknya arena off road. Gokil abis!


Air Terjun Haratai berwarna kehijauan. Salah satu kecantikan alam yang masih tersembunyi. Airnya berwarna hijau jernih dan sangat dingin. Benar-benar menggoda.


Sayangnya aku tidak bisa berlama-lama di Loksado karena selepas makan siang aku harus turun ke Banjarmasin. Aku harus mengikuti jadwal padat yang aku buat sendiri agar tidak ada spot yang terlewatkan.


Indonesia itu sungguh cantik!!!

1 comments:

dr. Henry Santosa Sungkono said...

nice story bro..sy berencana untuk ke kalsel minggu ini, boleh minta CP buat bamboo rafting?
thanks
hen_med@yahoo.com

Post a Comment