Wednesday, April 7, 2010

Puasa Pra-Paskah


Pada masa Paskah tahun ini aku mencoba sesuatu yang belum pernah aku lakukan sebelumnya, yaitu berpuasa selama 40 hari (17 Februari - 2 April 2010) sambil menaikkan doa permohonan khusus.

Sebenarnya bagi umat Katolik (aku mengadopsi sistem puasa umat Katolik) kewajiban berpuasa selama masa pra-Paskah hanyalah pada hari Rabu Abu dan setiap Jumat (ini berdasarkan hasil tanya-tanya pada salah seorang Romo kenalanku). Pada hari-hari itu, tidak diperbolehkan mengkonsumsi daging (atau tidak mengkonsumsi sesuatu yang disukai, semisal untuk perokok menjadi tidak merokok semasa puasa) dan porsi makan dikurangi.

Pada mulanya aku menganggap hal ini akan mudah aku lalui, tapi setelah menjalani masa puasa pra-Paskah baru terasa ternyata menjalani puasa sangat berat. Menahan lapar bukan masalah bagiku, yang menjadi hal terberat bagiku adalah mengontrol emosiku yang sering meledak-ledak dan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan burukku.

Karena tidak ada peraturan baku mengenai berpuasa seperti halnya bagi umat Muslim, aku memutuskan untuk makan sekali saja dalam sehari dan itu aku lakukan sebagian besar pada malam hari, hanya beberapa kali aku menggeser jam "berbuka puasaku" ke jam makan siang. Suer, berat sekali rasanya! Apalagi justru pada saat aku menjalankan puasa, banyak kue bertebaran di kantor (entah itu diadakan dalam rangka training, selamatan, atau ulang tahun). Aku bersyukur bisa tahan godaan terhadap macam-macam snack yang menggoda hati....tapi untuk menghindari Teh Botol Sosro...hohohoho mati-matian berjuangnya!

Hal berat lainnya adalah donor darah semasa puasa. Pada saat harus donor darah inilah aku menggeser jam berbuka puasaku ke jam makan siang supaya tekanan darahku tidak rendah dan aku tetap bisa mendonorkan darahku. Puji Tuhan, trik ini berhasil dan aku bisa mendonorkan 250 ml darahku.

Tidak banyak yang tahu aku menjalankan puasa pada masa pra-Paskah, aku sengaja ingin seperti itu karena aku tidak ingin niatanku untuk berpuasa "diperingan" dengan orang-orang di sekitarku sembunyi-sembunyi nyemil.

Sekarang bisa menjalankan program pengumpulan lemak lagi hehehe....maklum hilang 8 kilo. Tahun depan aku ingin menjalani puasa pra-Paskah lagi karena jujur puasa kali ini ada bolongnya ^_^
Semoga di tahun mendatang, aku bisa penuh menjalankan puasa pra-Paskah.

2 comments:

Erlindo-Jasa said...

Ah godain lagi tahun depan.. heheheheh...
wuih top tenan... aku aja yg Katolik gak Puasa... karena gak tahan... mungkin niatanya kurang kali yee... PROVICIAT... semoga niat dan puasamu menjadi penyeimbang dan penyemangat dalam hidupmu...

Dian Lentera said...

@ love, care, sorry, etc: jahaaaaatttt!!!! Tuhan, ampunilah dia karena dia tidak tau apa yang dia lakukan hehehehe

Post a Comment