Aku rasa tidak ada yang tidak mengenal boneka barbie, mainan andalan keluaran Matell yang benar-benar digandrungi hingga saat ini. Parasnya yang cantik, rambut pirangnya yang terurai panjang, tubuhnya yang sangat proporsional, dan penampilannya yang selalu modis.
Kecantikan boneka barbie yang pertama kali diciptakan pada 1959 ini membuat banyak wanita iri dan berusaha untuk menjadi seperti barbie. Barbie menjadi trendsetter! Banyak wanita rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit nominalnya hanya untuk menjadi sempurna seperti Barbie.
Untukku pribadi, ada beberapa hikmah yang dapat aku ambil dari kisah hidup mereka...
1. Bersyukur dan Mencintai Diri Sendiri = Penting
Menurutku Tuhan adalah seniman yang sangat luar biasa. Tidak ada ciptaannya yang tidak memiliki keunikan. Bersyukur terhadap hasil ciptaan Tuhan adalah kata kunci yang sangat penting. Jika tidak, maka rasa bahagia tidak ada di dalam diri dan tidak akan berhenti membandingkan diri dengan yang lain. Rasa syukur itu mendorong tumbuhnya rasa cinta akan diri sendiri. Cinta akan diri sendiri di sini maksudnya bukan bersikap egois melainkan menjaga dan merawat ciptaan Tuhan, memaksimalkan hal-hal positif yang dimiliki.
2. No Pain No Gain
Obsesi untuk menjadi seperti Barbie, mengantar Valeria dan Olga untuk menjalani serangkaian operasi plastik dengan biaya yang tidak murah. Belum lagi perawatan setelah menjalani operasi plastik dan pernik-pernik yang harus dimiliki untuk menunjang penampilan menjadi Barbie. Intinya untuk meraih suatu ambisi, tentu ada pengorbanan atau harga yang harus dibayar.
3. Cantik = Bahagia?
Setiap orang memiliki tolak ukur masing-masing dalam mencapai kata bahagia. Ada yang mengatakan akan merasa bahagia bila memiliki nominal uang yang besar, ada yang bahagia bila memiliki suatu barang, atau memiliki penampilan yang sempurna, dll. Bagiku penampilan (dalam hal ini menjadi seorang yang cantik atau tampan sempurna) adalah sesuatu yang semu karena tidak akan bertahan seumur hidup.
4. Be your own Barbie
Jadilah Barbie bagi dirimu sendiri. Pereloklah budi pekertimu juga tutur katamu dan perkayalah wawasanmu, niscaya orang-orang di sekitarmu akan mencintaimu bahkan pada saat fisikmu sudah tidak lagi menarik.
0 comments:
Post a Comment