Walau hanya 3 hari berada di Medan, bukan berarti aku melewatkan wisata kuliner selama di sana. Aku sengaja skip menu-menu hotel, kecuali pada saat sarapan dan lebih memilih menu khas kota Medan...lebih sip lagi karena ditraktir kepala kantor cabang hehehehe
Mie Ayam Kumango
Ini adalah menu yang pertama kali diperkenalkan oleh kepala kantor cabang Medan. Begitu pesawat yang aku tumpangi landing, kepala cabang langsung mengajakku menu sarapan pagi di depot mie Kumango. Konon Depot Mie ini sangat terkenal di Medan. Rasa penasaranku timbul, apalagi menu favoritku adalah mie.
Berbeda dengan mie ayam yang sering kali kujumpai, mie ayam kumango disajikan dengan pelengkap sayur kecambah dan sawi hijau, daging ayam juga disajikan dalam bentuk suwiran (tidak dalam potongan dadu seperti yang biasanya aku nikmati di Surabaya). Sang pramusaji kemudian menawarkan minuman spesial: juice terong belanda dan juice markisa.
Menurutku pribadi sih....mie ayam kumango tidak selezat yang digembor-gemborkan oleh kepala cabang Medan. Menurutku malah jauh lebih enak mie ayam di Surabaya. Tapi suasana depotnya yang sangat bersih dan nyaman membuat para penikmat mie ayam dan menu-menu pilihan selalu kembali ke Depot Mie Ayam Kumango.
Udang Gala dan Steam Bawal RM Bintang (Jalan Taruna)
Ini adalah menu makan siangku pada hari pertama berada di Medan. Sebenarnya managerku sudah meminta menu ini sejak sarapan, namun karena RM Bintang belum buka, akhirnya dialihkan ke jam makan siang.
Tak kusangka ikan bawal bisa dimasak seenak ini!
Ikan Bawal disteam dalam kuah asam dan irisan jahe. Ampun deh enaknya. Daging ikan terasa begitu lembut dan bumbunya begitu meresap. Aroma amis ikan pun tidak ada sama sekali. Aku benar-benar merekomendasikan menu ini untuk dicoba!
Tidak puas hanya dengan menu ikan, aku menambah menu udang gala dalam pilihan makan siangku kali itu. Udang ukuran besar digoreng kering dengan menggunakan mentega. Tidak perlu dijabarkan lagi nikmatnya ^_^
BPK (Babi Panggang Kering) Tesalonika
Rugi ke Medan kalau melewatkan makan BPK Tesalonika (bagi yang non Muslim). Depot BPK Tesalonika di Jalan .... terkesan biasa sekali, tapi jangan ditanya yang mampir untuk menikmati menu pilihan di depot tersebut. Menu khas suku Batak ditawarkan oleh depot ini, mulai BPK, saksang, arsik ikan mas, dll...hebatnya lagi menu tidak dijual per porsi tetapi minimal 1/4 kilo! Menyantap sepiring nasi dilengkapi sayur singkong, babi panggang kering, sambal hijau, dan teh botol sosro dingin....wuih, mantap!!!
Selain itu, jangan lupa beli oleh-oleh khas Medan:
1. Bolu gulung Meranti
2. Bika Ambon
2 comments:
BPK selalu bikin kangen kalo nggak ingat kolesterol dan asam urat ..hehehehe
BPK itu bukan Babi Panggang Kering,tapi Babi Panggang Karo.Karo merupakan salah satu etnis di Sumut.Di beberapa kota besar pasti ada BPK.Kalau Jakarta misalnya di Cililitan.
Post a Comment